BLOG

Cara Membuat Aplikasi Inventory Management yang Keren dengan PHP dan MySQL

シックス , BLOG
0
1312

Anda tidak memerlukan software enterprice untuk melacak inventaris Anda secara efektif. Tutorial ini akan membantu Anda mengembangkan aplikasi inventory Anda sendiri sehingga Anda dapat membuat keputusan inventaris yang cerdas berdasarkan data inventaris yang tepat dan akurat.


Apakah Sistem Manajemen Inventaris itu ??


Sistem manajemen inventory memiliki beberapa komponen penting. Pada intinya, inventory control digunakan untuk melacak dua fungsi utama gudang: Receiving (penerimaan/masuk barang) dan Shipping(keluar barang). dan Kegiatan lain seperti movement perpindahan barang dari suatu tempat / gudang atau relokasi persediaan juga berlangsung. Berkurang nya bahan baku dan bertambah nya barang jadi sebagai hasil dari kegiatan produksi.


  1. Incoming shipments / Pengiriman masuk
  2. Outgoing orders / Pesanan keluar
  3. Inventory
  4. Suppliers
  5. Barcode scanner


Desain Basis Data Sistem Inventory


Biasanya, sistem inventory memiliki empat elemen dasar: produk, pembelian, pesanan, dan pemasok. Setiap elemen harus dilacak berdasarkan lokasi, SKU, dan kuantitasnya. Inventory saat ini, atau produk yang ada, diperbarui dengan melacak barang masuk dan barang keluar. 



Selain itu, untuk mengoptimalkan manajemen inventory, sistem juga perlu dapat memperhitungkan faktor-faktor seperti lead time supplier, reorder point, dan safety stock.


Desain basis data sistem inventory juga perlu mempertimbangkan beberapa hal, seperti:


  1. Identifikasi dan pengelompokan produk
    Setiap produk perlu diidentifikasi secara unik dan dikelompokkan dalam kategori tertentu. Hal ini memudahkan dalam melakukan tracking dan membuat laporan inventory.
  2. Informasi pemasok
    Setiap produk harus memiliki informasi tentang pemasoknya, termasuk alamat, nomor telepon, email, dan detail kontak lainnya. Informasi ini akan membantu dalam pengambilan keputusan saat melakukan pembelian.
  3. Informasi pembelian
    Setiap pembelian harus dicatat dalam sistem, termasuk tanggal pembelian, jumlah barang, dan harga. Informasi ini akan membantu dalam memperkirakan biaya persediaan, menganalisis keuntungan, dan memperkirakan persediaan yang diperlukan.
  4. Informasi pesanan
    Setiap pesanan yang masuk harus dicatat dalam sistem, termasuk tanggal pesanan, jumlah barang, dan status pengiriman. Informasi ini akan membantu dalam melakukan tracking pesanan dan pengiriman, dan memastikan bahwa persediaan selalu tersedia saat diperlukan.
  5. Penggunaan barcode scanner
    Penggunaan barcode scanner akan memudahkan dalam melakukan tracking dan memperbarui informasi persediaan, serta memastikan keakuratan data inventory.


Kesimpulan


Manajemen inventory yang efektif dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan pengelolaan persediaan barang. Sistem manajemen inventory yang baik harus mencakup beberapa komponen penting seperti tracking incoming shipments, outgoing orders, inventory, suppliers, dan barcode scanner. Desain basis data sistem inventory juga harus mempertimbangkan identifikasi dan pengelompokan produk, informasi pemasok, informasi pembelian, informasi pesanan, dan penggunaan barcode scanner. Dengan menggunakan sistem inventory yang tepat, perusahaan dapat mengambil keputusan inventaris yang cerdas berdasarkan data inventaris yang tepat dan akurat.

0 Comments

×